top of page

Kemagisan dan Kemistisan di Negeri Suatempa dari Teater Si Anak

  • ridhosats
  • May 4, 2017
  • 2 min read

Song : Negeri Suatempa by : Teater Si Anak Recorded, Mixed, and Mastered by : Saya

Awalnya saya diminta bantuan sama Gigih dia bilang pengen rekaman lagi sama saya setelah sebelumnya Gigih dan timnya diteater Si Anak pernah rekaman waktu itu. Tapi sayangnya karena mungkin sudah mepet pentas atau bagaimana jadinya konsep lagu sebelumnya dari Gigih dan timnya sepertinya kurang maksimal. Lanjut, saya pun menjawab ajakan Gigih dengan bercanda, yuh sini boleh tapi lagunya yang bagus kalo gak bagus aku gak mau haha. Lalu kami berdua pun tertawa. Karena sebelumnya saya juga udah nanyain terus, dan ngejanjiin buat bantuin Teater Si Anak rekaman juga. Akhirnya saya rekaman juga sama Gigih dan timnya, mereka pun dateng ke kosan saya buat rekaman.

Inilah sebuah karya lagu dari Teater Si Anak yang coba saya bantu garap. Tak perlu diragukan lagi memang teman-teman saya dari Teater Si Anak sudah memiliki konsep, karakter yang khas, ide yang unik, dan punya etniksitas. Sudah terlihat dari pentas-pentas sebelumnya yang juga mengusung lagu dengan konsep etniknya. Lagu dari Teater Si Anak ini digawangi oleh para Ganteng-Ganteng Srig*la *maksudnya teman saya yang memang pokoknya keren yaitu Gigih (Vocal), Fadli (Djimbe/Back Vocal) juga ada temen-temen baru yang baru saya kenal ditimnya yaitu Nada (Vocal), Oman (Back Vokal), dan Buday (Guitar/Back Vocal).

Lagu ini digarap sebagai soundtrack untuk pentas Teater Si Anak ke-37 yang berjudul Negeri Suatempa. Suatempa merupakan diksi gabungan antara SuaRa, dan Tempa. Makna lagu ini ialah berbicara mengenai kebebasan hak bicara rakyat disebuah negeri yang tadinya diberikan kebebasan bersuara oleh pelayan rakyatnya, tapi nyatanya karena seiring perubahan. Kini kebebasan untuk bersuara itu tak didapatkan lagi oleh rakyat di sebuah negeri tersebut. Saat rakyat ingin berbicara "Sua.." namun sudah terpotong terlebih dahulu dengan "Tempa"an. Jadi belum berbicara sudah ditempa.

Nah masuk kebagian lagunya. Bagian intro dibuka dengan suara Jijaridu khas Afrika yang membuat merinding seperti tanda bahwa akan ada manusia serakah yang akan membuat kerusakan dimuka bumi. Kemudian terdapat alat musik tradisional lainnya seperti Djimbe dari Afrika, serta Bangkong Reang dari daerah Jawa Barat yang menurut teman saya Gigih dimasukkan kedalam komposisi lagu untuk sekaligus mengenalkan kepada khalayak luas mengenai alat musik tersebut. Masuk kebagian Reff nada yang diusung dibagian ini cukup major diisi oleh suara vokal dari Gigih dan Nada. Kemudian diakhiri dengan nada yang minor dan tempo yang naik tidak begitu beraturan dengan diisi suara "Bebas", "Yakin Bebas?", "Kebebasan" sebagai bentuk penegasan mempertanyakan kebebasan berbicara. Dan saya juga mencoba ikut mengarahkan lagu tersebut dengan mengisi beberapa instrumen seperti gitar, bass, violin, serta suara noise gesekan senar gitar yang saya tambah dengan efek delay untuk membuat suara pusing yang tidak beraturan. Tak banyak kata yang bisa saya ucapkan, saya katakan untuk lagu ini MISTIS dan MAGIS. Nah kepo kan lagunya kayak apa? langsung aja meluncur ke link berikut.

Semangat buat teman-teman ku di tim musik senang bisa bantu kalian. Gigih, Nada, Fadli, Oman, dan Buday.

Teater Si Anak FISIP Unsoed memang keren abisssssss, terus berkarya kawan-kawan.

Btw jangan lupa dateng ke Pentasnya ya tanggal 18 Mei 2017 di Aula FISIP.

https://soundcloud.com/ridhoilhamdpk/teater-si-anak-suatempa


 
 
 

Comentarios


Welcome to my Blog!
Ini adalah blog saya dari website ini berisi tentang saya, artikel, project, dan karya saya. Selamat berselancar!
Category
Recent Posts
Archive
Follow Us
  • Facebook Social Icon
  • Twitter Social Icon
  • YouTube Social  Icon
  • SoundCloud Social Icon
  • Instagram Social Icon
bottom of page